Konsep Kesehatan Mental
Sejak organisasi kesehatan dunia ( WHO ) diperkenalkan pertama kali
konsepnya pada tahun 1948, berbagai definisi kesehatan mental telah
disajikan. konsep ini berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada, semua memiliki sedikit perbeda'an dalam mengambil kaitan yang
mendasari keyakinan, sikap dan praktek. Sementara kesehatan mental
dalam terminologi ini belum digunakan secara konsisten, fph menggunakan
istilah kesehatan mental untuk menggambarkan bidang yang
meliputi penyakit mental / gangguan, kesehatan dan mental semua tingkatan kesehatan mental lainnya.
Beberpa definisi umum dalam literatur kesehatan mental :
Kesehatan mental adalah sebuah tingkat kesehatan mental di mana individu
menyadari kemampuan sendiri, bisa mengatasi tekanan kehidupan, normal
dapat bekerja productively dan bermanfaat, dan mampu membuat kontribusi di masyarakat.
Ketahanan seperti "mampu mengatasi normal stres
kehidupan" adalah komponen penting dalam kebanyakan definisi
kesehatan dan mental, sangat relevan untuk pencegahan penyakit
mental. Bekerja productively dan bermanfaat adalah komponen penting dari
sudut pandang ekonomi dan dalam beberapa studi lain dianggap sebagai
komponen utama.
‘Feeling good and functioning well’
Definisi ringkas ini mencakup komponen kesehatan mental seperti yang dirasakan terutama dirasakan oleh psikologi positive. It does not, as the WHO definition above does, mendefinisikan apa kesehatan mental itu mungkin untuk ( misalnya. menjadi produktif dan berkontribusi ).Ini termasuk afektif / hedonic / subjektif kesehatan ( merasa baik ), serta kesehatan psikologis (berfungsi dengan baik).
Yang terakhir meliputi atribut pribadi dan kapasitas, yang telah diamati sejak waktu Aristoteles dan sebelumnya, untuk meningkatkan kebahagiaan dalam diri dan lainnya. Ini mencakup pengembangan potensi pribadi sebagai yang definisi di atas, serta rasa percaya diri dan mampu, menjadi sadar diri dan penerimaan diri, memiliki kendali atas satu kehidupannya dan dalam lingkungan, memiliki rasa tujuan, memiliki kapasitas untuk tindakan otonom dan memiliki kapasitas untuk hubungan positif dengan orang lain.
Pre-History
Katherine darton 's catatan sejarah kesehatan mental ( dalam website ini ) dimulai di 10.000 sm.Dia mengatakan ' di zaman prasejarah ada, sejauh ahli sejarah bisa mengatakan, tidak ada pembagian antara obat, sihir dan agama.
Sejarah conceptualizations penyakit mental oleh jessie di jepang dimulai di ' zaman prasejarah '
Sejarah dari penyakit mental di university of derby dimulai beberapa 10.000 tahun yang lalu dengan trepanning - mungkin untuk membiarkan roh-roh jahat keluar, tapi ini sebelum catatan tertulis.
Sebuah sejarah kesehatan mental, oleh seorang yang tidak diketahui "mahasiswa keperawatan" ( 1992 ), dimulai di "zaman primitif"
Historical Times
Artikel lengkap bisa dibaca dilaman ini : http://studymore.org.uk/mhhtim.htm
Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme — termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan— dapat dan harus dianggap sebagai perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis seperti pikiran.
Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati secara pribadi (seperti pikiran dan perasaan).
Teori-teori behavioristik adalah proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku. Semua bentuk tingkah laku manusia adalah hasil belajar yang bersifat mekanistik lewat proses penguatan. Pendekatan behavioristik terhadap kepribadian memiliki dua asumsi dasar, yaitu:
Tokoh-tokoh terkenal tentang masalah ini diantaranya adalah:
Sumber laman dari :
Definisi ringkas ini mencakup komponen kesehatan mental seperti yang dirasakan terutama dirasakan oleh psikologi positive. It does not, as the WHO definition above does, mendefinisikan apa kesehatan mental itu mungkin untuk ( misalnya. menjadi produktif dan berkontribusi ).Ini termasuk afektif / hedonic / subjektif kesehatan ( merasa baik ), serta kesehatan psikologis (berfungsi dengan baik).
Yang terakhir meliputi atribut pribadi dan kapasitas, yang telah diamati sejak waktu Aristoteles dan sebelumnya, untuk meningkatkan kebahagiaan dalam diri dan lainnya. Ini mencakup pengembangan potensi pribadi sebagai yang definisi di atas, serta rasa percaya diri dan mampu, menjadi sadar diri dan penerimaan diri, memiliki kendali atas satu kehidupannya dan dalam lingkungan, memiliki rasa tujuan, memiliki kapasitas untuk tindakan otonom dan memiliki kapasitas untuk hubungan positif dengan orang lain.
Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Pre-History
Katherine darton 's catatan sejarah kesehatan mental ( dalam website ini ) dimulai di 10.000 sm.Dia mengatakan ' di zaman prasejarah ada, sejauh ahli sejarah bisa mengatakan, tidak ada pembagian antara obat, sihir dan agama.
Sejarah conceptualizations penyakit mental oleh jessie di jepang dimulai di ' zaman prasejarah '
Sejarah dari penyakit mental di university of derby dimulai beberapa 10.000 tahun yang lalu dengan trepanning - mungkin untuk membiarkan roh-roh jahat keluar, tapi ini sebelum catatan tertulis.
Sebuah sejarah kesehatan mental, oleh seorang yang tidak diketahui "mahasiswa keperawatan" ( 1992 ), dimulai di "zaman primitif"
Historical Times
Cacatan sejarah sosial. Proyek cacat sejarah sosial, timeline dimulai
di 3.500 sm Dengan account dari pas dari sebuah ekstremitas buatan rig-veda ( puisi
india suci ditulis dalam bahasa sansekerta antara 3500 dan 1800 b.c.
Lalu dia melompat ke 355 sm
Masyarakat laingian mempelajari ' ke dalam pengobatan kegilaan dimulai
di 3,100bc ketika ' menes, pendiri 1 dinasti menulis "The Secret Book of the Heart", menggambarkan 3 jenis pengobatan, dokter, imam dan tukang sihir '.
Ed Brown's annotated kasus dalam di Brown Medical School,
Arsip dimulai dengan berpura-pura gila, david yang menjadi raja orang yahudi (abad ke-9sm)
Artikel lengkap bisa dibaca dilaman ini : http://studymore.org.uk/mhhtim.htm
Teori Kepribadian Sehat Menurut, PSIKOANALISA, HUMANISTIK dan BEHAVIORISTIK
PSIKOANALISA
Psikolanalisa merupakan salah satu aliran besar dalam dunia psikologi,
pencetus awalnya adalah Sigmund Freud, berikut saya akan coba
menjabarkan teori psikoanalisa dari Sigmund Freud dan kemudian
mengaitkannya dengan kepribadian yang sehat.
Menurut Erikson, perkembangan manusia melewati suatu proses dialektik
yang harus dilalui dan hasil dari proses dialektik ini adalah salah satu
dari kekuatan dasar manusia yaitu harapan, kemauan, hasrat, kompetensi,
cinta, perhatian, kesetiaan dan kebijaksanaan. Perjuangan di antara dua
kutub ini meliputi proses di dalam diri individu (psikologis) dan
proses di luar diri individu (sosial). Dengan demikian, perkembangan
yang terjadi adalah suatu proses adaptasi aktif.
Remaja menurut Erikson, memiliki dua kutub dialektik yaitu Identitas dan
Kebingungan . Salah satu dari pencarian individu dalam tahapan ini
yaitu pencarian identitas dirinya dengan menjawab satu pertanyaan
penting yaitu “Siapa Aku?”. Bila individu berhasil menjawabnya akan
menjadi basis bagi perkembangan ke tahap selanjutnya. Namun, apabila
gagal, maka akan menimbulkan kebingungan identitas di mana individu
tidak berhasil menjawab siapa dirinya yang sebenarnya. Apabila seorang
individu tidak berhasil menemukan identitas dirinya, maka ia akan sulit
sekali mengembangkan keintiman dengan orang lain terutama dalam hubungan
heteroseksual dan pembentukan komitmen seperti yang terdapat dalam
pernikahan.
Sepanjang masa hidupnya, Freud adalah seorang yang produktif. Meskipun
ia dianggap sosok yang kontroversial dan banyak tokoh yang berseberangan
dengan dirinya, Freud tetap diakui sebagai salah seorang intelektual
besar. Pengaruhnya bertahan hingga saat ini, dan tidak hanya pada bidang
psikologi, bahkan meluas ke bidang-bidang lain. Karyanya, Studies in
Histeria (1875) menandai berdirinya aliran psikoanalisa, berisi ide-ide
dan diskusi tentang teknik terapi yang dilakukan oleh Freud.
Pemikiran dan teori
1. Freud
membagi mind ke dalam consciousness, preconsciousness dan
unconsciousness . Dari ketiga aspekkesadaran, unconsciousness adalah
yang paling dominan dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia
(analoginya dengan gunung es). Di dalam unsconscious tersimpan ingatan
masa kecil, energi psikis yang besar dan instink. Preconsciousness
berperan sebagai jembatan antara conscious dan unconscious, berisi
ingatan atau ide yang dapat diakses kapan saja. Consciousness hanyalah
bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian yang memiliki kontak
langsung dengan realitas.Freud mengembangkan konsep struktur mind di
atas dengan mengembangkan “mind apparatus”, yaitu yang dikenal dengan
struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting,
yaitu id , ego, super ego
Ø Id (Das es)
Yaitu
aspek biologis adalah struktur paling mendasar dari kepribadian,
seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan,
tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera. Das es = System der
unbewussten. Das es merupakan dunia batin atau subjektif manusia, dan
tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia objektif. Das es
berisikan hal hal dibawa sejak lahir, termasuk instink. Pedoman dalam
berfungsinya das es ialah menghindarkan diri dari ketidak enakan dan
mengejar keenakan (prinsip kenikmatan / prinsip keenakan)
Ø Ego (Das Ich)
Yaitu
aspek psikologis. Berkembang dari id, struktur kepribadian yang
mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia.
Superego berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan
moral. Das Ich : system der Bewussten vorbewussten. Timbul karena
kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan
( realitat ). Prinsip kenyataan / prinsip realitas ( realitatsprinzip,
the realityprinciple ) dan bereaksi dengan proses sekunder ( sekundar
vorgang , secomdary process ).
Ø Superego (Das ueber ich)
Yaitu
aspek sosiologis. Merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan
individu atas tuntutan moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai,
superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah. Das ueber ich
fungsi pokok : menentukan apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau
tidak, susila atau tidak, dan demikian pribadi dapat bertindak sesuai
dengan moral masyarakat.Conscientia : menghukum orang dengan memberikan
rasa dosa. Ich Ideal adalah menghadiahi orang dengan rasa bangga akan
dirinya.
Keperibadian yang normal (sehat) :
1) Kepribadian yang sehat menurut Freud adalah jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
2) Hasil dari belajar dalam mengatasi tekanan dan kecemasan.
3) Kesehatan mental yang baik adalah hasil dari keseimbangan antara kinerja super ego terhadap id dan ego. Prayitno (1998:42)
Humanistik
Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai Bapak dari
psikologi humanistik. Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi
behavioristik dan psikoanalisis, dan memfokuskan penelitiannya pada
manusia dengan ciri-ciri eksistensinya.
Psikologi humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik memandang behavorisme mendehumanisasi manusia. Psikologi Humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan manusia. Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “Motivation and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia terdapat
lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
A.Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
B.Memberi tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi diri, sebagai lawan pandangan tentang manusia yang mekanistis dan reduksionis.
C.Menyadarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
D.Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu (Misiak dan Sexton, 1988). Selain Maslow sebagai tokoh dalam psikologi humanistik, juga Carl Rogers (1902-1987) yang terkenal dengan client-centered therapy (Walgito, B 2002 : 80).
Psikologi humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik memandang behavorisme mendehumanisasi manusia. Psikologi Humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan manusia. Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “Motivation and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia terdapat
lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
- Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)
- Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the safety needs / the security needs)
- Kebutuhan rasacinta dan memiliki (the love and belongingness needs)
- Kebutuhan akan penghargaan diri (the self-esteem needs)
- Kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
A.Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
B.Memberi tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi diri, sebagai lawan pandangan tentang manusia yang mekanistis dan reduksionis.
C.Menyadarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
D.Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu (Misiak dan Sexton, 1988). Selain Maslow sebagai tokoh dalam psikologi humanistik, juga Carl Rogers (1902-1987) yang terkenal dengan client-centered therapy (Walgito, B 2002 : 80).
Behavioristik
Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme — termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan— dapat dan harus dianggap sebagai perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis seperti pikiran.
Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati secara pribadi (seperti pikiran dan perasaan).
Teori-teori behavioristik adalah proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku. Semua bentuk tingkah laku manusia adalah hasil belajar yang bersifat mekanistik lewat proses penguatan. Pendekatan behavioristik terhadap kepribadian memiliki dua asumsi dasar, yaitu:
- Perilaku harus dijelaskan dalam pengaruh kausal lingkungan terhadap diri
- Pemahaman terhadap manusia harus dibangun berdasarkan riset ilmiah objektif dikontrol dengan seksama dalam eksperimen laboratorium
Tokoh-tokoh terkenal tentang masalah ini diantaranya adalah:
- Ivan Pavlov
- Edward Lee Thorndike
- John B. Watson
- B.F. Skinner
- http://www.fph.org.uk/concepts_of_mental_and_social_wellbein
- http://studymore.org.uk/mhhtim.htm
- kesehatan mental.wordpress.com-validconsulting.com
- htpp://wardalisa.staff.gunadarma.ac.id
- Feist, Jess dan Gregory J. Feist. 2010. Teori Kepribadian (Theories of Personality). Jakarta : Salemba Humanika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar