Manusia dan Keindahan
Terbaling
terselimuti pasir, aku duduk dan melihat keindahan panorama sekitar, tersungkur
aku melihat hasil karyanya, terdiam terpanah tak dapat berkata apa-apa,
mengagumi dan mengagumi itu adalah hal yang bias aku lakukan, terdiam terpanah
tanpa bias berkata-kata.
Aku duduk melihat mentari sore sungguh ketenangan
indah rasanya, taklama duduk bayangan menghapus mentari itu dan rembulan pun
muncul, sungguh indahnya mentari rembulan itu. Tanpa sadar aku melihat sesosok
rembulan berjalan menghampiriku, betapa indahnya dia. Tanpa sadar aku berfikir
betapa indahnya sosok yang diciptakannya, sosok ku, sosok mu. Keindahan
bersinar bagaikan matahari terbit. Aku terdiam dan tak bias berkata apa-apa,
sungguh cantik dan mempesonanya dia, apa yang harus aku lakukan? Aku ingin
sekali mengejarnya dan menggapainya, tapi semua itu urung karena aku takut, aku takut dia menghilang.
Keesokan harinya aku datang kembali dan menatapnya
kembali, sungguh indahnya terpancar bagaikan matahari pagi. Apakah aku hanya bisa
mengagumi dan tidak bisa memiliki? Apakah dia tidak ditakdirkan untukku, tapi
aku percaya bahwa takdir ku sendiri aku yang buat, tapi apa yang harus ku
lakukan? Setiap hari hanya bisa memandang dan menaguminya tanpa berkata
apa-apa. Sungguh tuhan menciptakan manusia dan keindahan-keindahannya.
Berhari-hari aku mengulangi hal yang sama yaitu
menggumi, padahal dalam hati ini ingin sekali aku menggapainya, aku terpacu dan
terpacu aku berfikir dan berfikir sampai kapan aku harus menjadi penggum? Sampai
kapan aku harus mengagumi dia? Akhirnya aku memutuskan untuk bergerak dan
mecoba menggapainya meski sulit tetapi aku yakin pasti bisa, meskipun aku
takut, aku yakin pasti aku bisa.
Berfikir tetapi tidak ada gerakan itu pasti tidak
menghasilkan apa-apa, berfikir, bergerak dan mensyukiri karunianya aku percaya
dia akan bisa aku miliki meski rintangan itu bertubi-tubi aku yakin dan percaya
bahwa aku bisa, aku bisa untuk menyayaki dan mencintainya.
Percayalah bahwa tidak ada yang tidak bisa dilakukan
manusia, percayalah dan mensyukiri karunianya yang indah. Aku percaya dan aku
bisa karena aku mencoba kenapa tidak? Janganlah takut untuk mencoba dan
tercebur didalam air yang hitam karena sesungguhnya kamu pasti bisa.